Main Article Content
Abstract
Abstract. Mattirotasi Village also has many turmeric plantations and the people there use these plantations as an economic source. This will have good potential to improve the economy in Mattirotasi Village. Local food resources, namely the availability of spices in the form of turmeric, will certainly support the success of the program if they are processed well and marketed creatively. Based on the results of observations and interviews with the Head of Mattirotasi Village, it was found that several problems faced by the village community were that the economy of the residents of Mattirotasi Village was at a low level and most of them only depended on their turmeric plantations, the lack of knowledge of the community in conducting online marketing so that turmeric sales were only offline or sold directly in traditional markets, the selling value of turmeric is low because it is not packaged attractively.The aim of this activity is to increase raw materials and production of ground turmeric, create new packaging, and increase people's income. The method used is empowerment and assistance to the community in processing and marketing turmeric powder. Turmeric production results are increasing, a brand is being created called "Kunyit Bubuk Desa Mattirotasi", marketing is carried out offline and on social media, people's income is increasing.
Abstrak. Desa Mattirotasi memiliki banyak perkebunan kunyit dan masyarakat disana menjadikan perkebunan itu sebagai sumber perekonomian. Hal tersebut akan menjadi potensi yang baik untuk meningkatkan perekonomian di Desa Mattirotasi. Sumber daya pangan lokal yaitu ketersediaan rempah-rempah berupa kunyit yang tentunya akan mendukung keberhasilan program jika diolah dengan baik dan dipasarkan dengan kreatif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di dengan Kepala Desa Mattirotasi ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa tersebut yaitu perekonomian warga Desa Mattirotasi di angka yang rendah dan sebagian besar hanya bergantung pada perkebunan kunyit mereka, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam melakukan pemasaran online sehingga dalam penjualan kunyit hanya secara offline atau dijual langsung di pasar- pasar tradisional, nilai jual kunyit rendah dikarenakan tidak dikemas dengan menarik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menigkatkan bahan baku dan produksi kunyit bubuk, terciptanya kemasan baru, serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pengolahan dan pemasaran kunyit bubuk. Hasil produksi kunyit semakin meningkat, terciptanya bran yang diberi nama “Kunyit Bubuk Desa Mattirotasi”, pemasaran dilakukan secara offline dan media sosial, penghasilan masyarakat meningkat.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Penulis mengakui bahwa Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) berhak sebagai yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0). Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal DIMAS kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS); Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
Penulis yang mengirimkan naskah artikel, sepenuhnya menyadari bahwa, jika artikel tersebut diterima untuk terbit/publish, maka hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan kepada Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) dan Sarana Bhina Ilmu Ltd., sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Penulis harus menandatangani perjanjian transfer hak cipta ketika mereka telah menyetujui bukti akhir yang dikirim oleh Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) sebelum publikasi. Perjanjian transfer hak cipta dapat diunduh di sini.
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Dimas) dan Sarana Bhina Ilmu Ltd., dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, opini, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Bagaimanapun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan oleh Sarana Bhina Ilmu Ltd., adalah menjadi tanggung jawab masing-masing penulis.